Mengenai Saya

Foto saya
Saya salah seorang yang cukup concern thdp pendidikan, terutama pendidikan utk anak usia dini. Pendidikan S1 dan S2 PAUD UNJ saya telah banyak membantu dalam pengembangan dan pendalaman kajian AUD.

Senin, 10 Januari 2011

Peran Guru dalam Pembelajaran

1. Guru sebagai demonstrator
Dalam memberikan pelajaran atau saat mengembangkan materi kepada anak didik, salah satu kemampuan yang dituntut kepada seorang guru adalah bagaimana mengoptimalkan media ataupun alat peraga yang ada di sekitar anak secara maksimal. Terlebih pada pendidikan anak usia dini yang masih berada dalam tahap operasional kongkrit. Baik kegiatan itu dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas.
Tentunya cara guru mendemonstrasikan media dalam pembelajaran akan sangat mempengaruhi minat dan pemahaman anak didik terhadap materi yang sedang dijelaskan. Namun perlu juga diingat bahwa demonstrasi yang dilakukan guru hanya sebagai salah satu bentuk stimulasi, karena penguasaan materi akan sangat berarti bila mereka sendiri yang menemukannya.

2. Guru sebagai pengelola kelas
Mengelola kelas tidaklah sebatas pada segala sesuatu yang bersifat fisik, seperti penataan tempat duduk, lemari, locker, display kelas ataupun penataan sudut/area pengembangan. Tidak kalah pentingnya juga diharapkan untuk dapat mengkondisikan suasana kelas yang nyaman, menyenangkan dan memberikan stimulasi positif bagi perkembangan anak didik.
Menentukan kapan anak duduk di karpet atau di kursi, membagi kelompok tugas, atau kapan harus membawa anak ke luar kelas adalah termasuk kedalam kemampuan mengelola kelas non fisik.

3. Guru sebagai mediator; perantara
Di dalam sekolah atau di dalam lembaga pendidikan prasekolah, guru berperan atau diamanatkan untuk menjadi pengganti orang tua. Dengan demikian guru perlu banyak menyaring berbagai aspirasi atau harapan orang tua yang kemudian diselaraskan dengan apa yang menjadi visi ataupun idealisme sekolah yang bersangkutan.
Selain sebagai mediator bagi orang tua dan pihak sekolah, guru pun sangat diharapkan agar bisa menjadi ‘penengah’ di antara sekian banyak keinginan yang muncul di dalam kelas. Dengan kata lain, guru sangat berperan sebagai ‘penyejuk’ ketika terjadi konflik di antara para siswa.

4. Guru sebagai fasilitator
System dan pola pendidikan yang dibangun pada saat ini sangatlah berbeda dengan yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu, di mana guru sangat berperan penuh dalam memberikan materi pembelajaran. Di saat sekarang proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher center), malainkan sangat memberi kesempatan kepada anak didik untuk lebih bereksplorasi, mencoba, mencari dan menemukan suatu pemahaman yang diharapkan dari proses belajar tersebut atau berorientasi pada keaktivan anak (children center). Oleh karenanya guru harus banyak memfasilitasi berbagai media, sumber belajar dan lingkungan yang kondusif selama proses belajar pendidikan berlangsung.

5. Guru sebagai evaluator
Setiap guru memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan evaluasi. Terhadap perkembangan anak didik, proses belajar mengajar, program kegiatan, dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk mengevaluasi diri. Dengan melakukan evaluasi guru menjadi tahu dan bisa lebih memahami kekurangan dan kelebihan yang dirasakan selama proses belajar mengajar berlangsung, dan harapannya adalah agar guru dapat mempersiapkan tindak lanjut untuk masa yang akan datang dari apa yang sudah dievaluasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar